> :: Muslimat Iraq diperkosa Tentera Amerika :: > Jahannam!
Thursday, June 24, 2010
#fullpost{display:inline;}
بسم الله الرحمن الرحيم
"Mereka memperkosaku seperti binatang!!!"
بسم الله الرحمن الرحيم
"Mereka memperkosaku seperti binatang!!!"
Nadia adalah salah seorang korban tentera Amerika di penjara Abu Ghraib. Dia ditangkap tanpa alasan. Ketika dia dibebaskan dari penjara, tidak langsung kembali ke pangkuan keluarganya sebagaimana kebanyakan tahanan lainnya yang telah mengalami pengalaman dahsyat. Meskipun ketika dia telah terbakar oleh api penindasan dan kerinduan pada keluarganya.Nadia melarikan diri dengan segera setelah dia meninggalkan penjara. Bukan kerana perasaan malu yang akan diterimanya kerana sejumlah kejahatan yang dilakukannya. Akan tetapi kerana apa yang telah dialami olehnya dan wanita Iraq lain yang tertangkap, iatu pemerkosaan dan penyeksaan yang dilakukan oleh tentera Amerika di penjara Abu Ghraib. Dinding penjara mengungkapkan banyak cerita tragis, namun apa yang dikisahkan Nadia merupakan kebenaran hidup dan sekaligus neraka hidup.
*************************************
Nadia memulai ceritanya:“Saya sedang mengunjungi salah seorang kerabat saya. Kemudian tiba-tiba tentera Amerika memasuki rumahnya dan mulai menggeledah rumah itu. Mereka menemui beberapa senjata ringan. Maka mereka pun menangkap semua orang yang berada di rumah itu termasuk saya. Saya cuba menjelaskan pada penterjemah yang menyertai pasukan tentera Amerika itu bahawa saya hanyalah seorang pengunjung. Akan tetapi pembelaan saya gagal. Saya kemudiannya menangis. Memohon kepada mereka sehingga pengsan kerana ketakutan ketika mereka membawa saya ke penjara Abu Ghraib.Nadia melanjutkan: “Mereka menempatkan saya sendirian di sebuah sel penjara yang gelap dan kotor.
Saya berharap saya akan segera dibebaskan. Lebih-lebih lagi setelah siasatan membukti saya tidak melakukan kesalahan”.Nadia menjelaskan sambil air matanya mengalir ke pipinya - menandakan betapa banyak penderitaan yang dialaminya.“Hari pertama sangat memeritkan. Selnya berbau tidak sedap, lembab dan gelap. Kondisi ini membuat saya semakin lama semakin takut. Gelak tawa prajurit di luar sel semakin membuat saya ketakutan. Saya khuatir akan apa yang menimpa saya nanti. Untuk pertama kalinya saya berasa berada dalam cengkeraman situasi yang sulit dan saya telah memasuki sebuah dunia yang tidak dikenal yang saya tidak akan pernah keluar darinya".
"Di tengah beraneka ragam perasaan saya saat itu, saya terdengar suara seorang tentera wanita Amerika bertutur dalam bahasa Arab. Dia berkata kepada saya: “Aku tidak menyangka penjual senjata di Iraq adalah wanita.” Ketika saya cuba menjelaskan kepadanya kondisi yang sebenarnya, dia memukul saya dengan kejam. Saya menangis dan berteriak “Demi Allah ! Saya dianiaya, demi Allah ! Saya dianiya”Tentera wanita itu menghujani saya dengan cacian dengan cara yang belum pernah saya bayangkan boleh terjadi atau saya akan diperlakukan seperti itu dalam keadaan apapun selamanya.
Kemudian dia mulai metertawakan saya sambil mengatakan bahawa dia telah memerhatikan saya sepanjang hari dengan satelit. Dan bahawa mereka mampu menumpaskan musuh-musuh mereka meskipun sedang berada di dalam kamar tidur mereka sendiri dengan teknologi Amerika.Kemudian dia tertawa dan berkata,“Aku mengawasimu ketika kamu berasmara dengan suamimu.” Saya menjawab dengan suara kebingungan “Tapi saya belum menikah”.Dia memukul saya selama lebih dari 1 jam dan dia memaksa saya minum segelas air - yang kemudian saya ketahui mereka memasukkan ubat di dalam air itu. Saya kembali sedar setelah 2 hari dalam keadaan telanjang. Lantas saya mendapat tahu bahawa saya telah kehilangan sesuatu yang hukum apapun di dunia tidak akan mampu mengembalikannya kepada saya lagi. Saya telah diperkosa. Saya kemudian histeria tanpa terkawal. Dan saya mulai memukul kepala saya dengan kuat di tembok sehingga lebih daripada lima tentera Amerika yang diketuai tentera wanita itu memasuki sel dan mulai memukul saya.
Kemudian mereka memperkosa saya bergantian sambil tertawa dan memperdengarkan muzik keras.Hari demi hari senario pemerkosaan terhadap saya diulangi. Dan setiap hari mereka menemukan cara baru yang lebih kejam dibanding dengan yang sebelum-sebelumnya.”Nadia mulai menjelaskan perbuatan mengerikan dari Amerika bajingan:“Setelah sekitar satu bulan, seorang tentera negro memasuki sel saya dan melemparkan 2 helai pakaian militer Amerika kepada saya. Dalam bahasa Arab yang lemah dia menyuruh saya agar memakainya. Setelah dia menutup kepala saya dengan kantung hitam, dia menuntun saya ke tandas umu yang ada paip untuk air dingin dan panas. Dan dia mengarah saya untuk mandi. Kemudian dia menutup pintu dan pergi.Saya menjadi sangat lelah dan merasakan kesakitan. Tanpa mempedulikan banyaknya calar di tubuh saya, saya menuangkan sejumlah air ke badan. Sebelum saya selesai mandi, tentera negro tadi masuk ke dalam. Saya ketakutan dan memukul wajahnya dengan gayung air. Namun dia sangat kuat, dia memperkosa saya dengan kejam dan meludah muka saya.
Kemudian dia pergi dan kembali lagi dengan 2 tentera yang membawa saya kembali ke sel.Perlakuan seperti itu terus berlanjutan. Yang paling parah ialah kadang-kala saya diperkosa sampai 10 kali dalam sehari - membuat kesihatan saya sangat teruk.”Nadia menlanjutkan cerita tentang perbuatan Amerika yang mengerikan terhadap wanita-wanita Iraq, dia berkata:“Setelah lebih dari 4 bulan, seorang tentera wanita datang. Dan saya menyimpulkan dari percakapannya dengan tentera lainnya bahawa namanya adalah Mary. Dia berkata kepada saya, “Sekarang kamu memiliki peluang keemasan kerana seorang petugas yang memiliki jawatan tinggi akan mengunjungi kita hari ini. Jika kamu menghadapinya dengan sikap yang positif kamu akan dibebaskan. Lebih-lebih lagi kerana kami sekarang yakin kamu tidak bersalah.”Saya menjawab,“Jika kalian yakin saya tidak bersalah, mengapa kalian tidak membebaskan saya?”Dia menjerit dengan gelisah,“Satu-satunya yang menjamin terbebasnya kamu adalah sikap positifmu terhadap mereka.”Dia membawa saya ke tandas umum. Dan dia mengawasi saya mandi sambil membawa tongkat tebal untuk memukul saya jika saya tidak melakukan perintahnya. Kemudian, dia memberi saya make up. Dan memperigatkan saya untuk tidak menangis dan merosakkan solekan saya. Lalu dia membawa saya ke sebuah ruangan kosong yang di situ tidak ada apapun kecuali sebuah penutup lantai. Setelah satu jam dia datang dengan ditemani 4 tentera dengan memegang kamera.
Dia melepas bajunya dan mulai menggangguku seolah-olah dia adalah seorang lelaki. Tentera yang lain tertawa dan memperdengarkan musik yang rancak, mengambil photo saya dalam berbagai pose, dan mereka menunjuk-nunjuk wajah saya. Yang wanita menyuruh saya tersenyum, jika tidak dia akan membunuh saya. Dia mengambil pistol dari salah satu temannya dan menembak empat peluru dekat kepala saya seraya bersumpah bahawa peluru yang kelima akan ditembakkan tepat di kepala saya.""Setelah itu, keempat tentera yang lain memperkosa saya secara bergantian sampai saya pengsan. Ketika saya sedar, saya mendapati diri saya berada dalam sel dengan bekas gigitan, cakaran dan kesan rokok terdapat di seluruh tubuh saya.”Nadia berhenti bercerita tentang tragedi yang menimpanya untuk menyeka air matanya, kemudian dia melanjutkan lagi:“Kemudian suatu hari Mary datang dan mengatakan kepada saya bahawa saya perlu bekerjasama dan akan dibebaskan setelah saya menonton filem yang mereka rakam.
Saya berasa sakit setelah menonton filemnya, dan Mary mengatakan,“Kamu telah diciptakan hanya untuk membuat kami bersenang-lenang”. Saat itu saya menjadi sangat marah dan saya menyerangnya meskipun saya takut akan reaksinya. Saya pasti dapat membunuhnya kalau saja tentera lain tidak turut campur. Ketika para tentera melepaskan saya, Mary menghujani saya dengan pukulan. Kemudian mereka meninggalkan saya.""Setelah kejadian itu, tidak ada seorang pun yang mengganggu saya selama lebih dari satu bulan. Saya menghabiskan masa itu dengan beribadah dan berdoa pada Allah Ta’ala yang memiliki seluruh kekuatan untuk menolong saya.""Mary datang dengan beberapa tentera yang memberi saya pakaian yang dipakai ketika mereka menangkap saya, lalu mereka membawa saya ke sebuah kereta Amerika. Kemudian mereka melemparkan saya di sebuah jalan raya setelah memberi saya 10 000 dinar Iraq.Saya pergi ke sebuah rumah yang berdekatan dengan tempat saya dibuang. Dan untuk mengetahui reaksi keluarga saya, saya memilih mengunjungi salah seorang kerabat saya supaya mereka mengetahui apa yang telah menimpa saya ketika menghilang. Saya mengetahui bahawa saudara saya telah memasang papan tanda berkabung untuk saya selama lebih dari 4 bulan - mereka menganggap saya sebagai orang yang sudah mati.
Saya memahami jika tikaman malu sudah menunggu saya. Maka, saya pergi ke Baghdad dan menemui sebuah keluarga yang baik yang menampung saya. Dan saya bekerja pada keluarga ini sebagai pembantu dan guru persendirian bagi anak-anaknya.Nadia menekankan dalam kesakitan, penyesalan dan kemarahan:“Siapa yang akan memuaskan dahaga saya? Siapa yang akan mengembalikan keperawanan saya? Apa salah keluarga saya? Saya mengandung seorang bayi, bahkan saya pun tidak tahu siapa ayahnya.”Dan Nadia mengakhiri ceritanya sampai di sini.
*************************************
Apakah Amerika hanya memperkosa Nadia ataukah mereka memperkosa seluruh pria dan wanita di Ummat Islam ? Nadia adalah saya dan anda, istrimu dan juga istriku, saudarimu dan juga saudariku, ibumu serta ibuku. Dimanakah para pembela kesucian Islam! Dimanakah para pembela Islam!“Mungkin masih banyak kisah menyesakan dada, bagi kita ummat Islam. Mungkin masih ada Nadia-Nadia lain di dalam penjara penuh penjaga babi dan kera berbangsa Amerika. Dimanakah kalian, jikalau kalian tidak tersentuh dengan cerita saudari kita, marahkah kalian dengan perlakuan manusia-manusia yang lebih kotor dari binatang ternajis sekalipun, bahkan mungkin mereka menjadi yang paling hina di Dunia dan Akhirat.
Bangunlah wahai ummat!! Tidur kalian sudah terlalu lelap!!”
(ameenmuslim.blogspot.com)
Sumber: lahaonline.com
0 Comments:
Post a Comment